Momen Manis Denny Cagur Berbincang dengan Alip, Si Anak Rajin Perpustakaan

Anggota Komisi X Denny Cagur saat berinteraksi dengan Alip ketika mengunjungi Perpustakaan Grhatama Pustaka, Sabtu (26/7/2025). Foto: Bianca/vel
PARLEMENTARIA, Yogyakarta - Perpustakaan Grhatama Pustaka (Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY) menjadi tempat istimewa bagi anak-anak untuk menjelajahi dunia literasi. Di sini, terdapat sebuah perpustakaan khusus yang dirancang untuk menarik minat baca anak-anak sejak dini.
Fasilitas literasi bagi anak terbilang lengkap. Mulai dari ruang koleksi buku anak, ruang musik anak, ruang mendongeng, hingga ruang bermain anak tersedia di perpustakaan ini.
Tim Kunjungan Reses Komisi X DPR RI ke Daerah Istimewa Yogyakarta berkesempatan mengunjungi perpustakaan yang mengusung perpaduan konsep modern dan tradisional ini, pada Sabtu (26/7/2025). Dalam kunjungan tersebut, Anggota Komisi X Denny Cagur sempat menyapa dan berbincang dengan salah satu pengunjung bernama Alip.
Ia pun terkesan dengan Alip yang masih anak-anak namun gemar membaca dan bermain di perpustakaan. "Bagus banget dan ternyata ada salah satu yang sering datang kesini namanya Alip. Alip senang sering nongkrong, datang kesini sama mamanya," ungkap Denny.
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut mengungkapkan apresiasinya terhadap Perpustakaan Grhatama Pustaka yang memiliki fasilitas-fasilitas untuk anak yang cukup lengkap. "Ternyata disini ada perpustakaan khusus untuk anak-anak. Dimana isi-isinya itu buku-buku cerita, dongeng-dongeng," kesannya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X MY Esti Wijayanti menjelaskan, perpustakaan tersebut dibangun atas komitmen Pemerintah DIY dengan harapan bahwa Yogyakarta sebagai kota pendidikan dapat memberikan fasilitas-fasilitas pendidikan yang memadai.
"Kita harus mampu memberikan fasilitas-fasilitas pendidikan yang memadai dan memadai itu perpustakaan itu tidak hanya besar, banyak koleksinya, tapi tempatnya nyaman, bisa untuk belajar, bisa benar-benar untuk membaca, untuk peningkatan minat baca anak-anak dan sampai orang tua," ungkapnya.
Untuk itu, ia berharap dukungan anggaran bagi perpustakaan-perpustakaan lainnya di seluruh Indonesia dapat terus diperjuangkan sebagai komitmen pemerintah untuk memberikan fasilitas pendidikan yang baik. "Kalau dengan kondisi sekarang perpustakaan nasional hanya mendapat anggaran di bawah 300 miliar, saya agak khawatir apakah ini akan bisa berlangsung? Di Yogyakarta saja mungkin bisa akan terasa, bagaimana dengan daerah-daerah yang lain," tegasnya. (bia/aha)